Sumber Ekonomi Yang Langka dan Kebutuhan Manusia Yang Tidak Terbatas (Kelas X ; Smt I ; BAB III)

Label:

Barang/benda Sebagai Alat Pemenuhan Kebutuhan Manusia

1. Jenis-Jenis Dan Kegunaan Benda Pemuas Kebutuhan Manusia
Barang atau benda adalah segala sesuatu yang menjadi sarana, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sedangkan jasa adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang tidak berwujud.
Alat atau jenis pemenuhan kehidupan manusia yang berupa barang dapat dibedakan menjadi beberapa macam sebagai berikut :

a. Dilihat dari cara memperolehnya
Jenis barang menurut cara memperolehnya. Pemuas kebutuhan dapat dibedakan menurut besarnya pengorbanan yang kita lakukan untuk memperolehnya.
  1. Barang ekonomi
    Barang ekonomi adalah barang pemuas kebutuhan yang untuk memperolehnya memerlukan sejumlah pengorbanan tertentu yang biasanya berupa uang. Misalnya, untuk memperoleh makanan kita harus mengeluarkan sejumlah uang. Uang tersebut adalah sebuah pengorbanan.
  2. Barang bebas
    Barang bebas adalah barang pemuas kebutuhan yang tersedia hampir tidak terbatas sehingga untuk memperolehnya kita tidak membutuhkan pengorbanan dan dapat mengambilnya begitu saja di alam. Misalnya, udara untuk bernapas, pasir di padang pasir, dan es di kutub.
  3. Barang illith
    Barang illith adalah barang yang dibutuhkan tapi jika barang ini melebihi dari yang dibutuhkan justru akan merugikan dan berbahaya. Misalnya, air dan api.  
b. Dilihat Dari Cara Pemakaiannya.
Setiap barang pemuas kebutuhan mempunyai hubungan dengan barang lainnya sesuai dengan fungsi dan peranannya, yaitu sebagai berikut.
  1. Barang substitusi
    Barang substitusi adalah barang pemuas kebutuhan yang fungsinya dapat menggantikan barang lain atau dapat saling menggantikan. Contohnya, gas dapat menggantikan minyak tanah sebagai bahan bakar.  

  1. Barang komplementer
    Barang komplementer adalah barang pemuas kebutuhan yang akan bermanfaat apabila dipakai bersama-sama dengan benda yang lain. Misalnya, mobil dengan bensin, jarum dengan benang, dan kompor dengan minyak tanah.


c. Dilihat Dari Segi Sifatnya
Berdasarkan segi jaminan pinjaman, alat pemenuhan kebutuhan dibedakan menjadi benda bergerak dan tidak bergerak.
1 ) Benda bergerak
Benda yang dapat dipindah-pindahkan tempatnya dan dapat digunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan kredit jangka pendek (jangka waktu kurang dari 1 tahun) disebut benda bergerak. Contoh benda bergerak antara lain: mobil, perhiasan, dan barang-barang elektronik.
2 ) Benda tidak bergerak
Benda yang tidak dapat dipindah-pindahkan tempatnya dan dapat digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit jangka panjang dinamakan benda tidak bergerak. Contoh barang tidak bergerak antara lain tanah dan gedung. 

d. Dilihat Dari Segi Penggunaan
Menurut kegunaannya, barang atau alat pemuas kebutuhan dapat digolongkan menjadi dua.
  1. Barang konsumsi
    konsumsi adalah barang siap pakai karena manfaatnya langsung dapat diambil. Misalnya, makanan, minuman, dan pakaian.
  2. Barang produksi
    Barang produksi adalah barang yang berguna untuk menghasilkan barang yang lain. Barang produksi merupakan istilah lain dari barang modal. Misalnya, mesin jahit dan radio.
e. Dilihat Dari Segi Pembuatannya
Menurut proses produksinya, barang dapat dibedakan sebagai berikut.
  1. Barang mentah (bahan baku)
    Barang mentah adalah bahan dasar untuk membuat barang lain. Barang ini sama sekali belum mengalami proses pengolahan. Misalnya, kapas, kayu, dan hasil tambang.
  2. Barang setengah jadi
    Barang setengah jadi adalah barang yang telah melalui proses pengolahan, tetapi belum dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan karena belum menjadi produk akhir. Misalnya, kain untuk membuat pakaian, besi untuk untuk membuat pisau, dan terigu untuk membuat kue.
  3. Barang jadi
    Barang jadi merupakan produk akhir yang telah melalui proses pengolahan dari bahan baku menjadi bahan setengah jadi sampai menjadi barang yang siap pakai untuk memenuhi kebutuhan manusia.
f. Dari Segi Kemakmuran Rakyat.
1. Barang Superior
barang superior, semakin tinggi tingkat kemakmuran rakyat, semakin besan pula permintaan terhadap suatu barang, seperti : TV, Video Mobil mewah, dsb.
2. Barang Interior
barang interior, semakin tinggi tingkat kemakmuran rakyat semakin kecil permintaan terhadap suatu barang. Misalnya Gaplek, jagung.

Kegunaan / Utility

Setiap barang mempunyai nilai guna atau manfaat tersendiri atau sering juga disebut utilitas (utility). Pada dasarnya manusia melakukan suatu proses produksi untuk meningkatkan nilai guna suatu barang. Nilai guna suatu barang dapat ditingkatkan tidak saja karena diubah dari bahan mentah menjadi barang setengah jadi, dan kemudian diubah lagi menjadi barang jadi, tetapi setelah menjadi barang jadi pun nilai gunanya dapat terus ditingkatkan.
Oleh karena itu, banyak perusahaan yang melakukan berbagai macam inovasi pada barang-barang yang diproduksinya untuk semakin meningkatkan nilai guna barang tersebut. Misalnya, perkembangan telepon seluler (handphone) yang semakin lama semakin canggih, beragam kegunaannya, serta semakin memudahkan proses kerja manusia.

Kegunaan barang umumnya dapat digolongkan sebagai berikut.
  1. Kegunaan bahan dasar (Elementary utility)
    Kegunaan bahan dasar berarti suatu barang dirasakan kegunaannya karena memiliki bahan dasar tertentu. Misalnya, pasir kuarsa berguna karena mengandung bahan dasar untuk pembuatan kaca.
  2. Kegunaan bentuk (Form utility)
    Kegunaan bentuk berarti peningkatan nilai guna suatu barang terjadi karena perubahan bentuknya. Misalnya, kegunaan sebatang kayu akan meningkat setelah diubah bentuknya menjadi kursi.
  3. Kegunaan waktu (Time utility)
    Kegunaan waktu berarti peningkatan nilai guna suatu barang terjadi jika digunakan pada waktu yang tepat. Misalnya, jas hujan dan payung berguna pada saat musim hujan.
  4. Kegunaan tempat (Place utility)
    Kegunaan tempat berarti peningkatan nilai guna suatu barang terjadi jika berada pada tempat yang tepat. Misalnya, perahu berguna ketika berada di lautan.
  5. Kegunaan kepemilikan (Ownership utility)
    Kegunaan kepemilikan berarti peningkatan nilai guna suatu barang terjadi jika berada pada pemilik yang tepat. Misalnya, jala lebih berguna bagi seorang nelayan daripada bagi seorang dokter. 

Masalah Kelangkaan

1. Pengertian Kelangkaan

Apa yang terbersit di benak kalian ketika mendengar istilah kelangkaan? Apakah mengenai hilangnya kedelai di pasaran? Ataukah mengenai minyak tanah atau elpiji yang mendadak lenyap di pasar sehingga membuat banyak ibu-ibu/bapak-bapak harus mengantri di penyalur-penyalur minyak tanah atau elpiji? Kedua contoh di atas menggambarkan bentuk kelangkaan. Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak pernah ada puasnya. Kebutuhan manusia beraneka ragam dan terus-menerus ada. Hari ke hari kebutuhan manusia semakin bertambah banyak baik jumlah, mutu, dan coraknya. Pertambahannya itu tidak sebanding dengan sumber daya yang tersedia. Oleh karena itu, akan ada sebagian orang yang tidak mendapatkan alat pemuas kebutuhan yang diinginkan, entah karena tidak mampu mengeluarkan pengorbanan yang disyaratkan (biaya tidak terjangkau) atau karena barang sudah habis. Kondisi di atas dapat disebut sebagai kelangkaan. Jadi kelangkaan dapat diartikan situasi atau keadaan di mana jumlah sumber daya yang ada dirasakan kurang atau tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia. Menurut ilmu ekonomi, kelangkaan mempunyai dua makna, yaitu:
a. terbatas, dalam arti tidak cukup dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan manusia.
b. terbatas, dalam arti manusia harus melakukan pengorbanan untuk memperolehnya.

2. Faktor-Faktor Penyebab Kelangkaan
Kelangkaan dapat terjadi jika sumber daya yang ada terbatas sedangkan kebutuhan jumlahnya tidak terbatas. Kebutuhan manusia akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Meskipun manusia berusaha memperbanyak alat atau barang untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi sumber daya dan alat produksi yang ada terbatas jumlahnya. Keterbatasan sumber daya yang ada dapat dibuktikan dari contoh berikut ini.

a. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sumber daya yang ada di alam dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Keberadaan sumber daya alam juga terbatas. Keterbatasannya dapat dilihat dari beberapa contoh sumber daya berikut ini.
1 ) Air
Manusia memanfaatkan air terutama air bersih untuk minum, mandi, cuci pakaian, cuci piring, dan sebagainya. Di kota-kota besar untuk mendapatkan air bersih sangat sulit. Mereka harus membeli air bersih dari PAM (perusahaan air minum). Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan air sangat terbatas.
2 ) Hutan
Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting keberadaannya. Dahulu hutan di Indonesia menjadi paru-paru dunia. Selain itu hasil dari hutan seperti rotan, damar, dan kayu dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan. Hutan dapat juga dijadikan sebagai tempat resapan air sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. Namun sekarang keberadaannya sudah sangat mengkhawatirkan. Hal itu disebabkan banyak orang yang menebangi pohon-pohon di hutan tanpa memerhatikan pelestariannya sehingga sekarang ini banyak hutanhutan yang gundul. Kalian tentunya tahu apakah akibat dari hutan gundul? Ya, salah satunya dapat menyebabkan banjir. Di samping itu, sumber daya hutan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan semakin berkurang jumlahnya.

b . Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia juga terbatas keberadaannya. Maksudnya sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai moral yang baik sedikit jumlahnya. Kualitas sumber daya manusia di Indonesia jika dibandingkan dengan kualitas sumber daya manusia di negara-negara maju masih jauh tertinggal. Kemampuan untuk mengolah sumber daya yang ada masih rendah. Sehingga barang yang dihasilkannya pun masih rendah pula baik jumlah dan kualitasnya. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang berkualitas jumlahnya terbatas.

c . Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dapat berupa mesin-mesin, bahan baku ataupun peralatan-peralatan lainnya. Keterbatasan sumber modal dibuktikan dengan alat-alat yang digunakan dalam produksi masih menggunakan mesin-mesin berteknologi rendah. Hal ini dapat memengaruhi kelangsungan dalam proses produksi barang.

d . Sumber Daya Kewirausahaan
Sumber daya kewirausahaan adalah sumber daya yang mampu mengombinasikan antara sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal. Orang yang memiliki jiwa kewirausahaan masih sedikit jumlahnya. Oleh karena itu sedikitnya orang yang mampu menyatukan sumber daya yang ada dapat memengaruhi jumlah hasil produksi. Sehingga hal tersebut dapat memengaruhi keberadaan alat pemuas kebutuhan di masyarakat. Keterbatasan-keterbatasan sumber daya di atas jika digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dapat menyebabkan kelangkaan alat pemuas kebutuhan. Terjadinya kelangkaan dapat disebabkan karena faktor-faktor berikut ini.
a. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan produksi.
b. Ketersediaan sumber daya alam yang terbatas.
c. Terbatasnya kemampuan manusia.
d. Sifat serakah manusia.
e. Kurangnya tenaga-tenaga ahli.

Biaya Peluang 

1. Pengertian Biaya Peluang
Biaya peluang muncul ketika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan dan dia harus memilih salah satunya. Oleh karena itu, biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena memiih alternatif kegiatan.
Konsep biaya peluang adalah sebuah peringatan bahwa jumlah nominal yang dikeluarkan tidak selalu merupakan biaya yang sesungguhnya. Misalnya jika Pemerintah memutuskan untuk membangun jalan raya melalui taman kota, biaya tanah yang diperlukan untuk membangun jalan raya mungkin akan terlihat murah dalam hal anggaran atau biaya yang dikeluarkan, akan tetapi hal tersebut akan mengorbankan masyarakat yang harus merelakan kesenangannya untuk menikmati indahnya taman atau menghilangkan penat sambil bercengkerama dengan kerabat atau keluarganya di taman tersebut.

Biaya yang benar-benar dikeluarkan disebut dengan biaya eksplisit, sedangkan biaya peluang merupakan biaya implisit. Namun baik biaya eksplisit maupun biaya implisit harus diperhitungkan dalam melakukan keputusan-keputusan ekonomi. Dan kedua biaya disebut dengan biaya sesungguhnya (genuine cost).

2. Bersikap Rasional Dalam Menyikapi Berbagai Pilihan

Seperti yang telah Anda baca sebelumnya adanya keterbatasan dalam pemenuhan kebutuhan menyebabkan pilihan dalam hidup manusia. Dimana pilihan itu akan menimbulkan biaya atau pengorbanan. Dan langkah yang akan dilakukanpun dapat menentukan manusia harus berfikir secara bertahap, rasional, dan menentukan skala prioritas.

Dalam menentukan kebutuhan, ada beberapa pertimbangan penting yang perlu Anda perhatikan.

1.Kebutuhan
Misalnya Anda ingin membeli handphone baru. Apakah handphone tersebut benar-benar dibutuhkan dan apakah ini pilihan yang cerdas ?
Sementara jika tidak memiliki handphone baru Anda masih bisa berkomunikasi.

2.Biaya yang ditimbulkan

Jika telah memiliki handphone berarti juga harus mengeluarkan biaya lagi yaitu biaya pulsa. Dalam hal ini Anda harus mempertimbangkan biaya peluang dan biaya yang sebenarnya yang harus anda keluarkan.

3.Manfaat
Anda harus bisa membandingkan manfaat yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan. Dan jika manfaatnya lebih kecil, keputusan membeli handphone baru tidaklah tepat dan Anda telah bertindak tidak rasional.

Bagaimana dengan pilihan Anda? Apakah suatu pilihan yang bermanfaat?

Untuk itu dalam menentukan pilihan perlu pertimbangan sebagai berikut :
1.Memilih barang dan jasa yang benar-benar bermanfaat
2.Dapat mengendalikan diri dalam berkonsumsi
3.Membuat perencanaan sebelum menentukan pilihan.


3. Perbedaan Biaya Sehari-hari Dengan Biaya Peluang

Biaya adalah pengorbanan untuk mendapatkan suatu tujuan. Di suatu perusahaan, biaya merupakan pengorbanan untuk memproduksi suatu barang, memasarkan suatu barang, atau kegiatan lainnya. Jika pengorbanan itu untuk memproduksi suatu barang, maka biaya atau pengorbanan tersebut dinamakan biaya produksi. Jika biaya tersebut untuk memasarkan suatu barang, maka biaya tersebut dinamakan biaya pemasaran.

Di atas kita telah menyinggung biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit perusahaan adalah pembayaran tunai untuk membayar sumber daya yang dibeli di pasar sumber daya. Di dalam perusahaan, sumber daya adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk aktivitas perusahaan. Biaya sumber daya dapat berupa upah, sewa, bunga, asuransi, pajak dan sejenisnya. Dengan kata lain, biaya eksplisit adalah biaya peluang sumber daya perusahaan dalam bentuk pembayaran tunai.

Di samping pengeluaran tunai atau biaya eksplisit, perusahaan juga menghadapi
biaya implisit yang merupakan biaya peluang (opportunity cost) dari penggunaan sumber daya milik perusahaan.

Laba akuntansi adalah pendapatan atau penerimaan dikurangi biaya eksplisit. Laba ekonomi adalah pendapatan dikurangi biaya eksplisit dan biaya implisit. Perusahaan dikatakan memperoleh laba ekonomi jika laba tersebut lebih besar daripada biaya peluang atau opportunity cost.

Oke, sekarang kita bedakan antara biaya sehari-hari dengan biaya peluang. Perhatikan contoh berikut ini !

Bu Emmy pergi ke Planet Hollywood 21 Theatre untuk menyaksikan film Harry Fotter pada hari Sabtu. Apabila dia tidak menonton, maka dia dapat mengisi pelajaran akuntansi pada klinik ekonomi di sekolah tempatnya mengajar dan akan mendapatkan honor sebesar Rp 75.000,00. Biaya yang dikeluarkan bu Emmy untuk transport dan tiket masuk sebesar ± Rp 50.000,00. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah berapa biaya yang dikorbankan bu Emmy untuk menonton Harry Fotter? Jawabannya adalah Rp 125.000,00. Mengapa demikian? Begini, biaya tersebut merupakan biaya eksplisit (biaya transport + tiket masuk Rp 50.000,00) dan biaya implisit (honor/upah yang hilang Rp 75.000,00). Dan pilihan bu Emmy adalah pergi ke Planet Hollywood Theatre dan meninggalkan alternatif untuk bekerja.

Jika kita cermati penjelasan di atas, dapat disimpulkan perbedaan biaya sehari-hari dengan biaya peluang. Biaya sehari-hari adalah pengorbanan yang harus dilakukan untuk melakukan suatu kegiatan (kegiatan ekonomi), tanpa memperhitungkan kerugian karena dikorbankannya kegiatan lain. Di lain pihak biaya peluang adalah biaya yang muncul secara implisit karena melakukan suatu kegiatan dan mengorbankan kegiatan yang lain. Biaya sehari-hari muncul dari kegiatan apa yang dilakukan. Biaya peluang muncul dari kegiatan lain yang tidak bisa dilakukan.

Nach, agar Anda lebih memahami masalah biaya peluang Anda dapat mengisi tabel di bawah ini.
Pemilihan alternatif dengan prinsip opportunity cost, misalnya Raka Pachlevi memiliki modal Rp. 700.000 dan digunakan untuk membuka toko donat, modal dipergunakan untuk pembelian bahan baku membuat donat dan bahan baku membuat topping. Untuk bahan baku donat dibutuhkan Rp. 20.000/kg dan Rp. 25.000/kg setiap harinya. Maka Raka Pachlevi dapat menggunakan dan menghabiskan modalnya dengan pilihan kombinasi sebagai berikut.

Modal Bahan donat Bahan topping
A Rp. 700.000 35 0
B Rp. 700.000 30 4
C Rp. 700.000 … 12
D Rp. 700.000 15 ..
E Rp. 700.000 … 20
F Rp. 700.000 … 24
G Rp. 700.000 0 …

Anda telah mempelajari tentang masalah kelangkaan dan hubungannya dengan pemuasan kebutuhan. Pasti Anda telah mampu menggolongkan berbagai kebutuhan yang Anda alami dan temui sehari-hari, bukan? Anda tentu juga dapat membedakan biaya peluang dan biaya sehari-hari. Nach, pada modul berikutnya Anda akan mempelajari permasalahan ekonomi yang erat kaitannya dengan bagaimana manusia dapat memuaskan kebutuhannya yang tak terbatas. Modul tersebut mempelajari berbagai sistem ekonomi yang digunakan untuk mengatasi masalah ekonomi.

2 komentar:

  1. Unknown mengatakan...:

    lebih banyak gambar nya ya yang kartun

  1. Unknown mengatakan...:

    balas dong komentar

Posting Komentar